Mencegah Kehilangan Data

Jakarta - Apakah hal yang paling berharga dalam komputer Anda? Yang paling penting tentu bukan peranti keras, prosesor, cakram keras, hingga layar atau program aplikasi, tetapi data yang Anda simpan.

Berbeda dengan peranti keras yang dapat di ganti atau aplikasi yang dapat dibeli atau dipasang ulang, pada umumnya data pribadi sangat sukar diganti. Itu sebabnya, backup atau cadangan data menjadi sangat penting.

Sebenarnya apakah hal yang menyebabkan terjadinya kehilangan data tersebut? Bila kita mengetahui penyebabnya, kita mungkin dapat mencegah lenyapnya data. Meskipun backup tetap diperlukan, kita juga perlu mengambil tindakan agar kemungkinan kehilangan data ter­sebut ditekan sampai sekecil mungkin.

Kegagalan Software

Kehilangan data karena masalah peranti lunak mungkin merupakan soal yang cukup akrab bagi banyak pengguna. Ini biasanya terjadi karena aplikasi atau bahkan sistem operasi kurang stabil dan mengalami crash. Akibatnya kita kehilangan data pada berkas yang sedang dikerjakan.

Sebagai pengguna tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah kehilangan data seperti ini. Dampak negatifnya dapat dikurangi, misalnya dengan mengaktifkan penyimpanan data otomatis auto saving pada aplikasi.

Masalah ketidakstabilan kerap kali diperbaiki kemudian oleh vendor peranti lunak lewat update. Karena itu sebaiknya kita secara berkala memperbarui aplikasi dan sistem operasi. Dewasa ini proses pembaruan biasanya dapat dilakukan secara otomatis sehingga kita tidak perlu lagi repot melaksanakannya secara manual.

Penyebab lain kehilangan data adalah karena serangan virus atau malware. Dewasa ini kebanyakan pembuat virus lebih mengutamakan pencurian data atau pengendalian dari jarak jauh sebagai bagian botnet. Namun kita masih mungkin menemukan beberapa virus yang bertujuan menghilangkan data.

Ini dapat dicegah dengan waspada dan memasang alat-alat keamanan standar, seperti antivirus, antispyware dan mengaktifkan pagar api atau firewall.

Sumber Listrik

Peranti elektronik seperti komputer memerlukan pasokan arus listrik agar dapat bekerja. Bila arus listrik ini berhenti tentunya komputer tidak akan berfungsi. Alhasil, data yang tersimpan di dalamnya bisa saja hilang.

Masalah kehilangan data akibat ketiadaan pasokan listrik tentu bukan masalah besar pada komputer jinjing yang dilengkapi dengan baterai. Kita dapat menyimpan data sebelum baterai habis. Namun, pemilik komputer desktop kadang-kadang abai untuk memasang perlindungan serupa.

Mesin-mesin korporasi biasanya dilengkapi dengan sumber listrik yang stabil, seperti backup generator listrik dan UPS (uninterruptible power supply). Buat pengguna pribadi generator jelas tidak diperlukan, tetapi UPS patut dipertimbangkan untuk mencegah kehilangan data.

Medium Penyimpanan

Data yang sudah tersimpan atau di-backup pada medium penyimpanan seperti cakram keras dan pita magnetik belum tentu aman. Karena itu berbagai data yang tersimpan dalam medium penyimpanan tersebut bisa saja mengalami kerusakan.

Bad sector (sektor rusak) merupakan masalah yang paling sering di jumpai pada cakram keras. Cakram keras biasanya dapat mendeteksi kerusakan seperti ini secara otomatis lewat fitur SMART (self-monitoring, analysis and reporting technology).

Berbagai utilitas cakram keras, baik yang gratis maupun berbayar dapat digunakan untuk memeriksa apakah suatu cakram keras akan mengalami kegagalan akibat bad sector. Kita dapat memindahkan data dari cakram keras seperti ini bila pemantauan menunjukkan bahwa cakram keras kita memiliki terlalu banyak bad sector.

Masalah yang lebih sulit dideteksi adalah kehilangan data karena masalah pada RAM (random access memory). Gangguan pada RAM dapat menyebabkan kekeliruan ketika penyimpanan data.

Untuk mencegah penggunaan RAM buruk ini kita dianjurkan untuk menguji RAM yang baru kita beli diuji dengan software seperti Memtest86+. Masalah pada RAM juga bisa terjadi karena radiasi, biasanya sinar kosmik. Ini dapat dicegah dengan menggunakan ECC RAM (error correction code random access memory). Tidak semua komputer mendukung RAM jenis ini.

Kita dapat menemuinya pada kebanyakan prosesor AMD generasi terbaru (dan motherboard yang mendukungnya), serta prosesor Intel kelas atas. Sayangnya ECC RAM ini harganya agak mahal.

Gambar: Ilustrasi
Sumber: Bisnis Indonesia

Uji Kompetensi Guru Tetap Dilanjutkan, Nilai Sementara DIY Tertinggi

Jakarta -— Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru gelombang pertama yang dimulai 31 Juli lalu tetap dilanjutkan. Dari total 4.158 tempat uji kompetensi (TUK), sebanyak 2.344 TUK aktif dan 937 TUK yang akan mulai diaktifkan mulai tanggal 8 Agustus mendatang, sedangkan 877 nonaktif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, sampai dengan hari ketiga ((1/08) pelaksanaan UKG telah diikuti oleh sebanyak 373.415 peserta. Dari jumalah tersebut sebanyak 243.619 peserta yang datanya sudah diolah. "Memang ada yang ngadat, tetapi prinsipnya jalan. TUK yang tidak jalan distop, sedangkan yang normal tetap berjalan," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (3/08).
Mendikbud menyampaikan, guru-guru yang direncanakan mengikuti UKG di TUK yang dinonaktifkan tidak perlu datang. Mereka dijadwalkan ulang untuk mengikuti UKG pada gelombang kedua bulan Oktober mendatang.
Mendikbud menyebutkan dari data yang telah masuk rata-rata nilainya 44,55, tertinggi 91,12 dan terendah nol. "Peta in kalau kita lihat dengan UKA (uji kompetensi awal) tidak jauh beda. 4,2.Paling tinggi DIY 51.03," katanya.
Mendikbud merinci, untuk guru kelas sekolah dasar rata-ratanya 40.87, sedangkan untuk Penjaskes 42.59. Sementara mata pelajaran Bahasa Indonesia guru sekolah menengah pertama rata-ratanya paling rendah dibanding mata peajaran lain seperti IPA, IPS, dan matematika. "Ada sesuatu yang harus kita rombak dalam kemampuan bahasa Indonesia para guru kita," katanya. Adapun untuk sekolah menengah atas, mata pelajaran kimia paling rendah 37.9, sedangkan paling tinggi fisika 58,7.
Mendikbud menambahkan, penggunaan bandwith di server pusat hanya 2,34 persen. Menurut Mendikbud hambatan terjadi bukan bandwith di server, tetapi lebih banyak di terminal user. "Solusinya adalah pendampingan pelaksanaan." ujarnya. (PIH)

kemendiknas

Presiden: Ada Kemajuan Nyata dari Dunia Pendidikan

Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui adanya perkembangan yang baik di dunia pendidikan. “Dalam sepuluh tahun terakhir ada progress (kemajuan) riil dari dunia pendidikan. Ada produk-produk yang terus menyempurnakan pendidikan,” ujarnya pada jumpa pers seusai rapat kabinet terbatas bidang pendidikan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (31/7), di Senayan, Jakarta. 
Presiden menjelaskan, salah satu produk hukum di dunia pendidikan yang telah dicapai yaitu UU Guru dan Dosen pada 2005. Kemudian mulai 2009, pemerintah telah merealisasikan amanat konstitusi, untuk mengalokasikan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pada tahun ini juga telah dirumuskan gagasan Pendidikan Menengah Universal (PMU). Presiden mengatakan, perkembangan-perkembangan tersebut merupakan ruang yang luas untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Presiden SBY juga menyoroti soal peningkatan kualitas guru. Dari tahun ke tahun, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas kesejahteraan guru. Misalnya dengan menaikkan besaran gaji bulanan dan tunjangan. Namun, peningkatan kesejahteraan itu juga harus diiringi oleh peningkatan kompetensi guru. “Guru memiliki peran dan tugas yang sangat penting. Guru harus punya kompetensi,” tuturnya. Dengan kompetensi yang baik, guru diharapkan dapat membantu terwujudnya generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter baik.
Presiden menuturkan, hasil dari uji kompetensi terhadap 285 ribu guru, nilainya rata-rata 42,5 persen. “Ini masih ada di bawah harapan kita," ujarnya.  Karena itu diharapkan, kompetensi guru meningkat seiring dengan kesejahteraannya. “Kompetensi itu jelas penting, kalau gurunya tidak kompeten bagaimana mendidik anak dan menyiapkan calon penerus bangsa?" kata Presiden SBY. Selain menyoroti kualitas guru, Presiden juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kualitas ujian nasional. (DM)

kemendiknas